Jumat, 30 Oktober 2015

Kompas Kampus Kompas TV Solo 2015




Oi.. oi..

Mumpung ada ide nulis nih.

Jadi gw kemaran0 hadir ke acara Kompas Kampus. Itu lohh acara road show Kompas TV ke kota-kota lain. Dari rangkaian tur road show tersebut Kompas TV memilih kota Solo buat jadi singgahan dari rangkaian acara mereka. Kompas Kampus sebelumnya udah pernah diadakan disini. Dan ini yang kedua kalinya. Di tahun ini mereka mengadakan 2 hari, yaitu tanggal 22 dan 23 Oktober 2015 di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS). Yang gw tahu, acara tersebut terselenggara dengan kerjasama Kompas TV dan juga pihak UNS seperti Humas dan juga himpunan mahasiswa UNS sebagai tambahan man power opperation mengingat acaranya cukup besar, Infonya dari kru pendaftaran, lebih dari 3000 orang yang register di website kompas TV. Rangkaian acaranya ada yang live dan juga ada yang di taping yang nantinya bakal ditayangin di TV, Acaranya sebagai berikut:

Sapa Indonesia Pagi
Comic Hunt Audition
Anchor Hunt Audition
Talk show Rosi
Stand Up Super
dan masih banyak lagi

Hari Pertama
Gw dateng nemenin temen-temen Stand Up Solo buat audisi Comic Hunt. Sebelum audisi gw masuk backstage yang biasa juga disebut transit room buat nemenin temen temen komika talent Kompas TV malemnya bakal naik panggung buat ngisi Stand Up Super. Line up Stand Up Super di hari pertama ada Babe Chabita, Hifdzi Khoir, Pras Teguh, Arif Alfiansyah dan Wira Setinagara. Comic hunt di segmen siang hari. Memanfaatkan crowd dari yang nunggu opengate sesi kedua yang juga massanya RAN yang manggung di siang itu juga. Sesi ini diadakan di halaman depan auditorium (outdoor). Juri Comic Hunt adalah kelima komika talent Kompas TV tadi. 6 komika Stand Up Solo maju satu persatu menujukkan bit-bit terbaik mereka kepada juri. Komentar demi komentar  pun terlontar dari para juri untuk komika yang bertanding siang itu. Terik panas tidak mengganggu performa mereka walaupun hanya diberi durasi 3-4 menit per komika untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dan akhirnya selesai juga audisi Comic Hunt. Saatnya pengumuman. Para juri sepakat untuk memilih Aji Gembuk sebagai juara 1 dan Faldo sebagai runner-up.
Setelah sesi Comic Hunt selesai dilanjutkan  dengan penampilan RAN didalam auditorium. RAN dijadwalkan on-stage jam 15.30, memainkan kira-kira 10 lagu. Gw ngga nonton full karena terlalu mpet-mpetan. Gw cabs ke transit room bareng komika Kompas ngobrol ngalor-ngidul.
Abis RAN selesai, program selanjutnya yang ditaping adalah Stand Up Super yang line-up komikanya adalah Babe sebagai MC dan Wira, Arif, Hifdzi dan Pras sebagai komika.

Arif Alfiansyah Waktu Ngisi Stand Up Super

Acara taping Stand Up Super ditutup dengan penampilan Pras Teguh yang ngasih bit act-out gokil ala dia.


Hari Kedua

Gw dateng rada sorean karena masih ada urusan di luar dulu. Di hari kedua ini ada Sapa Indonesia Pagi, Rosi sama Stand Up Super. Ngliat udah pada desek-desekan disana, gw langsung cabs ke backtage dan ketemu Hifdzi ama Mukti. Sambil nunggu line-up Stand Up Super yang masih belom dateng.
Acara Rosi yang dipandu oleh Rosi Silalahi udah mulai taping. Bintang tamu utamanya ada Budi Waseso dari BNN, Endah Laras, Rio Harianto yang juga bukan suaminya Atiqah Hasiholan dan juga Gita Gutawa. Gita Gutawa, pak. Btw doski udah masuk ke list dream wife gw. Nah tajuk tema Rosi episode in adalah Berani Tampil Beda. Ada yang unik dalam talkshow Rosi kali ini, Budi Waseso memperagakan bagaimana dia menembak babi hutan didalam studio auditorium.
Setelah selesai taping Rosi, dilanjutkan dengan The Finest Tree yang ngisi acara di auditorium. Musiknya jelek, gw ngga suka. Waktu gw mau ke backstage ketemu Gita Gutawa, calon bini nih. Calon bini orang. Chit-chat dikit abis itu colongan selfie. Kya!

Saatnya Stand Up Super ditaping. Kaya sebelum-sebelumnya, staff Kompas TV nge-brief penonton ngasih edukasi broadcast. Line-up acara ini adalah Hifdzi, Uus, Ian, Awwe dan Mukti.

Stand Up Super episode ini dimulai dari Uus yang buka acara ini. Kaya biasa Uus selalu pecah dengan materi-materi cukup fresh. Bit per bit dikemas keren oleh Uus.

Penampilan Uus Stand Up Super

Dilanjutkan Mukti. Mukti adalah komika dari Jogja, udah sering mondar-mandir TV nasional juga.

Penampilan Mukti Stand Up Super

Ada juga Hidzi, yang di hari sebelumnya juga tampil. Kali ini karena keperluan on-air, Hifdzi memberikan materi-materi yang beda dari hari sebelumnya.

Penampilan Hifdzi Stand Up Super

Okay, saatnya komika berikutnya yang juga jadi line-up penutup Stand Up Super episode ini. Awwe, komika yang juga menjabat sebagai presiden Stand Up Indo ini juga tampil di sini. Salah satu komika favorit gw nih. Dengan nyajiin guyonan dengan observasi khas dia, penonton pun juga terhibut dengan penampilannya.

Penampilan Awwe Stand Up Super

Yap, taping Stand Up Super kali ini ditutup dengan peampilan Stand Up Rap. Ian dateng dengan bawa gitar untuk mengatur irama dan nada dan komika ngisi dengan materi mereka. Terserah, mau set-punch, one-liner ataupun pun (plesetan). Segmen ini dibuka oleh Ian dan Uus dengan mengcover lagu Enno Lerian - Du Di Dam yang dinadakan berbeda dengan aslinya. Selesai lagu itu, satu-persatu penampil sebelumnya diundang lagi ke atas panggung buat ikut segmen ini. Dan saling melontarkan bit-bit mereka yang dikemas dalam irama rap.

Stand Up Rap Stand Up Super

Demikian cerita gw tentang acara Kompas Kampus Kompas TV.

Kamsya buat temen-temen yang udah baca.

Rabu, 21 Oktober 2015

Kemeriahan Dalam Kemegahan Laugh In Solo 2





Hi, balik lagi nih. Lama banget ngga nulis. Kepikiran nulis karena kemarin gw terlibat dalam acara  Laugh In Solo 2. Apa itu Laugh In Solo 2? Laugh In Solo 2 adalah event perhelatan seremonial ulang tahun Stand Up Comedy Solo yang keempat. Kita sengaja membranding Stand Up Nite kita dengan sebutan Laugh In Solo. Kenapa namanya Laugh In Solo? Simple, agar namanya mudah diingat, mengingat Solo juga kondang dengan acara festival band cadas yang disebut Rock In Solo, maka kita namai acara Stand Up Nite kita dengan tajuk acara "Laugh In Solo". Setiap tahun gw dan temen-temen Stand Up Comedy Solo selalu merayakan ulang tahun kita dengan  mengadakan acara selebrasi ulang tahun. Acara Laugh In Solo 2 digelar pada tanggal 17 Oktober 2015 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah  (TBJT) Solo. Sebenarnya ulang tahun Stand Up Solo adalah 14 Oktober 2015, tapi karena di tanggal tersebut bukanlah weekend maka kita menghelat acara Laugh In Solo 2 tanggal 17 Oktober 2015 yang bertepatan dengan malam minggu.



Smackdown

Nah, sekitar bulan april di sebuah warung burjo setelah acara openmic rutin pada hari jumat, kita selalu mengadakan evaluasi tentang bagaimana penampilan komika openmic. Setelah sesi evaluasi openmic berakhir, kita ada obrolan tentang acara Laugh In Solo 2. Sebagai pancingan pada waktu itu gw bilang ke temen-temen komika Stand Up Solo, "Kayanya menarik nih kalo kali ini kita bikin role-play (bermain peran) deh." Mengingat dulu gw dan beberapa komika pernah ngisi Stand Up di sebuah kampus disini dengan format acara role-play. Gw sebagai PNS, dan yang lain ada yang jadi Pejabat, Bodyguard, Tukang Sapu dan Wota JKT48. Pada tahun sebelumnya kita sudah ada Laugh In Solo 1 yang kita rayakan dengan mengundang Abdur Arsyad dan Dzawin Nur Ikram, keduanya adalah finalis dari kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) season 4 Kompas TV. Tadinya memang kita terinspirasi dari acara role-play yang pernah kita lakukan dan lihat, mungkin kurang lebihnya seperti Stand-Up Koper Metro TV. Tapi kita pengen suatu kemasan acara yang sedikit beda dari yang pernah ada. Seorang teman memberi masukan, "Aku punya saran, gimana kalo untuk Laugh In Solo 2 kita pakai tema Smackdown?". Dan saat itu gw pribadi langsung setuju. Mengingat itu juga pernah menjadi bagian dari masa kecil gw dan kebetulan gw juga dulu rada nyimak Smackdown walaupun jaman attitude era, bahkan main game Playstation Smackdown! dan Smackdown! 2: Know Your Role. Intinya dalam Laugh In Solo 2 mengemas Stand Up Show dengan format parodi dari tayangan Smackdown. Gw dan temen-temen langsung bergegas mikirin konsep acara yang akan diusung, seperti komika opener, komika headliner, venue acara, properti dan sponsor.



Concept Development

Singkat waktu kita milih tempat Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah sebagai tempat digelarnya Laugh In Solo 2 karena dinilai representatif banget buat show macam ini. Sebelumnya kita pernah ngadain tur Merem Melek tur, dari Ernest Prakasa pada tahun 2012 dan Mesakke Bangsaku, tour dari Pandji Pragiwaksono di tahun berikutnya di sana. Gedung pertunjukan dengan kapasitas 400 seat. Kata beberapa komika nasional Teater Arena TBJT adalah miniatur dari Teater Ismail Marzuki Jakarta. Bahkan kata mereka juga dari segi akustik dan lighting panggung public space kaya @America di Pacific Place Jakarta pun lewat kalo dibandingin sama Teater Arena TBJT. Kebayangkan seberapa classy gedung pertunjukan ini? Dan maka dari itulah kita memilih Teater Arena TBJT sebagai tempat perhelatan ulang tahun keempat Stand Up Solo.

Selain venue, dalam pra acara juga harus menentukan komika headliner yang akan tampil di Laugh In Solo 2. Dan akhirnya kita memilih Dicky Difie dan juga Indra Frimawan karena pesona mereka dalam menampilkan bit-bit komedi dinilai sangat baik dan memiliki fans yang banyak di Solo. Sebelumnya Stand Up Solo juga beberapa kali menanyakan para followers Twitter "Siapakah komika paling favorit kalian saat ini?" yang memilih mereka sangat dominan. Jadi ditentukan merekalah yang akan menjadi komika headliner di acara Laugh In Solo 2. Karena ini sebenarnya adalah acara dimana Stand Up Solo ingin menunjukan komika lokalnya ke khalayak publik, maka sepakatlah kita memilih 4 komika opener Laugh In Solo 2. Jika pada acara-acara Stand Up yang pernah kita buat sebelumnya kita hanya menampilkan 2 atau 3 komika opener, kali ini kita tampilkan 4 komika sekaligus. Keempat komika tersebut mewakili generasi yang berbeda, dan komika-komika tersebut adalah:
  1. Pandu Samodra: Seorang mahasiswa dengan persona seorang pengamat kehidupan dan tingkah laku  kimcil (cabe) dan segala-sesuatunya.
  2. Faris Insani: Seorang dosen universitas swasta dengan persona sebagai dosen yang mengamati hal-hal tentang mahasiswanya. 
  3. Indra Narendra: Seorang penyiar radio dengan persona seperti dirinya saat ini yang selalu menceritakan mantannya.
  4. Aji "Gembuk" Maulana: Seorang siswa SMA dengan persona siswa SMA gendut yang menjadi seorang pemimpin gangster di sekolahnya.
Persona mereka beragam dan bit-bit merekapun luar biasa kuat, maka dengan itulah sangat cocok untuk menjadi opener Laugh In Solo 2.

Segala bentuk desain memang sengaja dikonsep menyerupai match Smackdown pada umumnya. Ridho Gelar Lanjut sebagai Artistic Concept Design Developer dan Arum Setiadi sebagai Illustrator dikarenakan kemampuan mereka ngga diragukan lagi untuk mengeksekusi konsep desain tersebut. Sebelumnya mereka juga adalah tim grafis dari acara Laugh In Solo 1. Kolaborasi mereka  selalu membuahkan hasil desain yang luar biasa epik.

Bentuk tata-panggung dan rangkaian acara juga ngga kalah epik. Tim kreatif sangat berperan vital dalam hal ini bertugas membagi role dan menyiapkan properti serta menjadi scriptwriter acara. Tim yang juga dipimpin oleh Bayu Panegak ini harus menyiapkan dan mengemas segala sesuatunya agar well prepared baik during the show dan pre-production. Hah? Pre-production? Hal kaya apa sih yang dimaksud pra-production preparation? Jawabannya adalah kita juga harus membuat video trailer. Kita menggaet rekan-rekan dari RGB Creative untuk mengcover trailer kita. Sebelumnya mempresentasi konsep Laugh In Solo 2 kepada RGB Creative, dan H-40 kita produksi untuk trailer, dengan konsep yang kita usung yaitu Smackdown, dan para komika opener pun berbagi peran.


1. Pandu Samudra sebagai The Rock

2  Faris Insani sebagai John Cena

3. Indra Narendra sebagai Big Show


4. Aji "Gembuk" Maulana sebagai Mysterious Guest


Dan inilah trailer Laugh In Solo 2.





Selain trailer, layout poster dan e-poster juga ngga lepas sama pentingnya. Seperti yang diceritakan sebelumnya para desainer juga sungguh-sungguh mengerjakan proyek ini. Terbukti setelah jadi poster, kita buat illustrate poster. Arum Setiadi pun ngga bisa lepas dari perannya sebagai Illustrator. Jadilah bentuk illustrasi yang difinalisasi Ridho Gelar Lanjut sebagai berikut:









Dan ini adalah draft artistic concept developing Laugh In Solo 2.




Skema acaranya adalah pertadingan dibagi dalam 2 match, yaitu Money In a Bank (parodi dari pertandingan Money In The Bank) yang mempertarungkan keempat komika opener dan juga perebutan sabuk gelar paling prestisius, World Heavyweight Championship yang juga mempertarungkan para komika headliner. Beberapa hari sebelum show, kita nyempetin sesi gladi kotor. Selama 3 hari berturut-turut  di teater outdoor taman Balekambang. Gladi kotor kita adain biar para komika opener tau apa yang harus mereka lakukan pada waktu entrance., mulai dari gimmick, gesture dan ekspresi, mengingat show Laugh In Solo mengadopsi parodi semi-theatrical. Merasa beruntung karena Solo punya publik space seperti itu.






The Show

D-Day! Dan inilah yang ditunggu-tunggu. Gw bangun pagi-pagi jam 05.30. Di hari-H gw double job. Sebagai talents Liaison Officer (L.O.) dan juga sebagai co-host yang dikemas layaknya sebagai komentator dalam Smackdown. Jam 09.00 pagi gw langung cabs airport dan stasiun untuk jemput talent headliner, kebetulan mereka ngga barengan berangkat. Begitu selesai jemput talent langsung cari sesuatu yang bisa dimakan then langsung ke sebuah toko yang jadi sponsor acara. Setelahnya lanjut ngisi Meet and Greet jam 13.00 yang lokasinya di radio. Suasana Meet and Greet cukup intim. Sesi tanya jawab pun dilalui untuk memuaskan para fans mereka di sini, dilanjutkan dengan sesi tanda tangan dan foto bersama fans mereka atau di beberapa kalangan dikenal dengan sebutan foto two-shot.



Seusai sesi Meet and Greet dilanjut ke Hotel, yah biar mereka istirahat bentar. Panas banget, pak. Sambil ngadem juga. Sebenernya tugas L.O. disini juga kudu jagain mood para performer sebelum show, maka dari itu biar talent juga ngga kecapean gw anter mereka ke hotel, at least mereka bisa naro body bentar sambil nge-set materi yang bakal disuguhin buat acara Laugh In Solo 2 pada malemnya. Dikamar hotel nonton Iron Man 3 kita, pak. Sementara yaaaaa di venue temen-temen yang lain nge-set panggung, lighting dan sound. Mereka pun stand-by di Teater Arena TBJT mulai jam 09.00. Lanjut di jadwal gw, jam 17.00 gw cabs ke venue buat rehearsal atau gladi resik. Begitu gw nyampe venue, gw sendiri yang ikut jadi tim kretif acara cengoh. Demi calon istri gw, gw bener-bener tercengang. Seketika gw merinding, betapa kerennya set panggung dan lightingnya. Material panggungnya emang sederhana banget, tapi gw ngga nyangka eksekusinya bakal kaya gini. Anjeeeng! Sumpah gokil! Panggung dibuat replika dari ring Smackdown.
 

Rehearsal pun dilewati dengan tanpa halangan, dan tinggal menunggu open gate yang kita jadwalkan jam 19.00. Sementara itu gw mandeeeee. Bau asyem pak body gw. Seharian ngalor-ngidul kaga pake mandi lagi, Gunung Krakatau pan bisa siaga 1, pak.

Jam 19.00 pun tiba, saatnya open gate. 300an penonton perhelatan akbar yang memperingati ulang tahun keempat Stand Up Solo yang bertajuk Laugh In Solo 2 pun mulai memasuki arena pertunjukan satu-persatu dan sembari penonton duduk di seat yang telah ditentukan berdasarkan kelasnya mereka disuguhi lagu entrance para pemain Smackdown yang ngga terkenal-terkenal amat, kek Hardy Boys, Too Cool, Dudley Boyzda sebagainya, menjaga biar konsep yang diangkat dalam acara ini ngga  luntur. Di luar panggung juga udah disiapin warung "abal-abal" berwama yang menjual pop corn yang dinamai Pop Corn Cak LIS (Laugh In Solo) yang bertagline "Suguhan Nikmat, Bikin Lidah Jadi Stand-Up", dan aneka softdrink yang dinaungi oleh Safina Nadisa dan para komika wanita  Stand Up Solo lainnya yang berdandan ala-ala pegulat rebel.












Tidak usah bertele-tele apalagi berteletubbies, para komentator yang bertugas sebagai co-host pun memasuki arena pertunjukan dan duduk di area panggung, yaitu gw sendiri Raffi dan Bryan Barcelona. Menjelaskan peraturan dalam show seperti tidak boleh merekam aktifitas dalam panggung, dan tidak diperbolehkan mengambil gambar dengan blitz. Lalu Arum Setiadi memasuki panggung yang didesain layaknya ring untuk menjelaskan pertandingan yang dibagi menjadi 2 match, yaitu Money In a Bank dan World Heavyweight Championship.



Masuk ke pertandingan pertama yang memperebutkan koper Money In a Bank.



Sesi wasit diakhiri. Waktu dan tempat dikembalikan kepada komentator. Tugas komentator disini adalah mempresent komika-komika yang akan tampil diatas ring. Dan komika pertama yang memasuki ring untuk memperebutkan koper Money In a Bank Laugh In Solo 2 adalah:


Pandu Samodra. Dengan entrance sebagai The Rock dia lincah memainkan gesturnya sebagai Dwayne Johnson. Dengan persona yang gw sebutin tadi, kimcil waduk pun nggak terlewat untuk dibahas. Untuk line-up pertama Pandu terhitung sangat menguasai panggung tanpa canggung.


Setelah selesai Pandu Samdora yang menutup dengan bit luar biasa, saatnya memasuki line-up opener selanjutnya. Sebelum itu wasit memasuki ring terlebih dahulu untuk memanaskan penonton. Dan saatnya lanjut ke line-up berikutnya yang masih memperebutkan koper Money In a Bank. Komika tersebut adalah:


Faris Insani. Seorang dosen yang memiliki keunggulan materi yang luar biasa. Memiliki perspektif sendiri memandang para mahasiswanya. Bit-bitnya pun sungguh epik, dikarenakan sering mengikuti openmic #JumatKumat. Ya... Jadi no wonderlah kalo beliau bener-bener nguasain set materi yang dideliver ke penonton. Untuk acara ini Faris memparodikan John Cena.



Begitu sesi Faris Insani usai, dilanjutkan wasit memanaskan lagi suasana Teater Arena TBJT. Lalu ketika sudah panas masuklah line-up berikutnya. Komika tersebut adalah:

Indra Narendra. Seorang penyiar radio yang selalu mengeluh tentang kebiasaan mantan kekasihnya. Keresahan akan hal itu bikin Indra semakin terlihat ciamik dalam mengolah bit-bit yang disampaikan. Tanpa banyak keraguan dia lemparkan guyonan-guyonan yang common dan mudah dicerna, sehingga penonton ngga segan untuk tertawa. Mengimpersonate Big Show dan sewaktu video entrance dia dimulai, sebelum memasuki ring dia membawa susu botol kemasan, gimik yang ngga kepikir sebelumnya.



Sesi Indra Narendra berakhir sebagai penutup rangkaian pertandingan perebutan koper Money In a Bank. Seketika itu juga wasit Arum Setiadi dan para komika opener sebelumnya naik ke atas panggung untuk pengumuman pemenang dalam match ini. Tidak Usah Bertele-tele Apalagi Bertelepati, waktunya pengumuman pemenang Money In a Bank.





Wasit:  "Mana Pendukung Pandu?"
           "Mana Pendukung Faris?"
            "Mana Pendukung Indra?"
           (dan penonton bersorak)

Dan............! Pemenangnya Adalah.........."
...........................
...........................
...........................
...........................
...........................
...........................


Tiba-tiba lampu mati semua. Blackout total (based on script). Tone sorakan penonton pun lirih secara drastis. Sayup-sayup terdengar dari kursi penonton, "Yaaaah... Mati Lampu."

Lalu terdengar lagu entrance The Undertaker yang terkenal "dark" dan memiliki kesan angker. Wasit dan para komika yang berada diatas ring pun panik. Disini The Undertaker datang sebagai pengacau pertandingan. Disaat video The Undertaker diputar, muncullah sosok misterius dengan topi bundar, jubah dan membawa oil lamp berjalan perlahan menuju atas ring lalu melepas semua atributnya. Dan ternyata dia adalah komika opener line-up Laugh In Solo 2 di pertandingan Money In a Bank. Siapakah dia? Dia adalah:

Aji "Gembuk" Maulana. Seorang siswa SMA berbadan gempal yang kaya gw bilang tadi. Pemimpin gangster di sekolahnya, personanya seperti itu. Performa Gembuk saat itu keren sekali. Dia terhitung baru di Stand Up Solo, umurnya baru belasan tahun. Tapi mentalnya luar biasa hebat. Membawakan joke tentang keresahan kesehariannya. Mulai dari keresahan karena dia gendut dan guyonan lokal yang sangat lekat dengan kita. Penyampaiannya terlihat prima dan sangat terlihat menikmati crowd panggung waktu itu.



Gembuk menutup show pertandingan Money In a Bank dengan sempurna, closing bit dengan klimaks, lalu angkat koper kemudian semua lampu di dalam arena blackout, cuma terdengar lagu entrance The Undertaker. Satu kata, Sempurna. Intinya Gembuk lah yang berhasil membawa pulang koper Money In a Bank.

Setelah blackout selama 30 detik lampu kembali menyala. Wasit kembali memasiki ring dengan membawa sabuk gelar World Heavyweight Champion atau juara kelas berat. Artinya ini adalah babak baru yang memperebutkan gelar tersebut. Kemudian komentator mempresent komika kelas berat yang memperebutkan jawara World Heavyweight Champion.


Memasuki pertandingan komika headliner dalam perebutan sabuk  World Heavyweight Champion



Dan komika headliner pertama dalam babak ini adalah..



Indra Frimawan. Memasuki ring dengan memparodikan pegulat profesional Smackdown Triple H, Dengan membawa air mineral kemasan, dia berjalan memasuki ring berjalan khas layaknya Triple H. Sorakan penonton juga ngga pake berenti tuh sampe musik entrance dimatiin. Indra Frimawan memulai pertunjukannya dengan bit-bit one-liner. Menyerang penonton dengan bertubi-tubi. Bener-bener caur. Penonton cewe bersorak, "Kak Indraaaaaa...". Kualitas runner-up 2 SUCI 5 emang ngga perlu ditanyain lagi, pak. Semua punchline nampol semua.



Indra Frimawan nutup show dengan salah satu bit terbaik. Tebak apa, hayooo... ? Setelah itu teriakan dan sorakan meriah penonton ngga ada hentinya. Dan si wasit goblog masuk arena, kembali memanaskan panggung dengan sedikit colongan materi sampah punya dia ndiri. Hmmm. Then lanjut waktu dan tempat diserahkan wasit kepada komentator untuk memanaskan dan mempresent. "Tidak Usah Bertele-Tele, Apalagi Bertelekinesis. Kita sambut komika kelas berat yang menjadi headliner dalama acara Laugh In Solo 2."

Dicky Difie. Disuguhkan dengan video entrance pegulat dengan tubuh seksi di masanya, Debra Marshall. Karena mengimpersonate entrance Debra, Dicky berjalan meliuk-liuk  ke atas ring Laugh In Solo 2. Menurut gw, persona Dicky sangat cocok dengan Debra. Riuh penonton pun terdengar rame. Mereka bersorak melihat idolanya. Membawakan materi khasnya, Dicky membius ratusan penonton di depan dan sampingnya. Gw sendiri yang nonton di TV dan youtube ngrasain bedanya langsung. Penampilan di TV yaaa lo pada tau laaah, sensor sana sensor sini. Hebatnya dia menyampaikan beberapa set materinya pake basa Jawa, gw juga baru tau di backstage, ternyata Dicky belajar basa Jawa cuman dari temen-temennya yang banyak orang Jawanya. Dia sangat cermat membaca humor penonton. Penampilan Dicky fak bener, all out. Ngga salah, Dicky emang entertaining banget.



And then Dicky Difie menutup shownya untuk pertandingan World Heavyweight Champion. Ditutup pake bit apa hayo....?? Ada lah pokoknya. Dengan demikian babak ini sudah berakhir. Saatnya untuk pengumuman pemenang. Arum Setiadi memasuki ring dan dibarengi kedua komika yang bertanding di babak ini. Saat pengumuman arum mengajak salah seorang penonton perempuan untuk diprospek jadi bokin. Tau dah, pokoknya si cewe ditanya-tanya nama (gw lupa namanya) dan detil-detilnya. Kemudian Arum si wasit goblog meminta applause ke penonton. Yang paling meriah itulah pemenangnya.


Wasit:
"Mana yang dukung Indra Frimawan?"     (meriah)
"Mana yang dukung Indra Dicky Difie?"   (lebih meriah)
"Mana yang dukung si cewe?"                (paling meriah)   



Dan sabuk gelar World Heavyweight Champion diberikan ke penonton cewe diatas panggung tadi. Gerrr... It's already been set, pak. Dan segmen champion announcement berakhir. Seperti tahun sebelumnya, karena Laugh In Solo 2 adalah puncak perayaan ulang tahun Stand Up Solo maka para komentator ke atas ring untuk memimpin selebrasi tiup lilin dan potong kue. Prosesi potong kue kali ini meriah banget. Kemeriahan dalam Kemegahan.


Dengan berakhirnya acara prosesi potong kue, maka berakhir juga acara Laugh In Solo 2. Dilanjutkan tradisi yang selalu Stand Up Solo usung, foto setelah show. Itung-itung nambah satisfaction penonton. Biar penonton nantinya lebih bisa mengapresiasi komika-komika di acara selanjutnya salah satu caranya ya maintaining penonton yaitu dengan memfasilitasi khidmad peminat dalam bahasa melayu, dalam basa inggris biasa disebut fan-service. Serfis kipas angin. Khak!! Semoga bisa bikin acara yang lebih baik lagi. Gw sendiri pengen ngangkat komika-komika lokal lagi, mungkin dengan jam terbang mereka yang ditambah pada waktu show atau semacamnya, bisa juga naikin value progress buat si komika itu sendiri. Dan gw mau bilang puas banget sama acara ini. Dengan tim inti yang terbatas, bisa melahirkan acara segokil ini. Great team, great crowds, great show.

Itu aja yang gw mau share ke temen-temen sekalian.


Terima kasih buat yang udah baca tulisan gw ini.

Menyolokan Komedi, Mengkomedikan Solo.




After Credits.......

Kelar Meet and Greet

Ini Sang Fotografer Pocokan


General Rehearsal Laugh In Solo 2

Gladi Resik Laugh In Solo 2

Greatest Teammate

Penonton Sebelum Memasuki Arena

Jon Champion Sedang Mencari Jim Beglin

Saat Mengantri Foto Bareng

Tangan  Openernya Kemana-Mana

Temen-Temen Dari Stand Up Salatiga dan Stand Up Indo Semarang

Graphic Design Mate

Juru Lampu dan Show Director
Jon Champion Menemukan Jim Beglin Beserta Sang Wasit

Mate...
FAMILY